Skip to main content

Cerita Dibalik Hilangnya Angka 4 dan 13 di Lift


Cerita Dibalik Hilangnya Angka 4 dan 13 di Lift

Anda yang sering datang atau memiliki aktivitas rutin di gedung pencakar langit tentu sudah tidak asing lagi jika tak melihat angka 4 atau 13 di lift. Angka-angka ini sering kali dihapus dari urutan atau diganti dengan angka lain seperti 3B.

Jika Anda mengira bahwa ini adalah kesalahan developer, Anda salah besar! Hilangnya angka 4 dan 13 pada lift merupakan hal yang sengaja dilakukan untuk mengindari terjadinya hal-hal buruk yang tidak diinginkan.

Hal ini didasari oleh mitos-mitos dan misteri yang beredar. Penasaran? Yuk, simak ulasan di bawah ini sampai tuntas!

Misteri Angka 4


Pertama, kita akan membahas mengenai hilangnya angka 4 pada lift. Kira-kira kenapa ya?

1. Angka 4 Dikaitkan dengan ‘Kematian’


Dalam Bahasa Mandarin, kata empat disebut dengan “shi” yang pelafalannya mirip dengan kata “mati”. Hal inilah yang membuat angka 4 dianggap sebagai angka sial dan dapat memberikan dampak  negatif bagi developer ataupun investor.

2. Kursi yang Terbalik


Jika Anda menuliskan angka 4 pada secarik kertas, Anda akan menemukan bahwa bentuk angka ini mirip dengan kursi terbalik.

Kursi yang terbalik memiliki analogi jatuhnya kepemimpinan atau kedudukan seseorang yang memiliki pangkat yang tinggi. Karena maknanya yang kurang baik, akhirnya angka 4 pun dihapus dari urutan lantai lift.

3. Tetraphobia


Tetraphobia adalah phibia atau ketakutan berlebih pada angka 4. Untuk menjaga kenyamanan pengguna/pengunjung, alhasil angka 4 dihapuskan dari lift.

Misteri Angka 13

Selain angka 4, kenapa ya angka 13 juga dihilangkan? Ini mitosnya.

1. Angka Sial


Pasti banyak yang sudah tau kalau angka 13 identik sebagai angka sial. Dasar dari pemikiran ini adalah Friday, 13th yang dianggap hari sial di negara barat.

Mirip dengan angka 4, 13 juga tidak digunakan dalam deretan lantai lift demi mencapai kenyamanan pengguna lift. Tidak hanya itu, jika kedua unsur dari 13 ditambah, yakni 1+3, maka hasilnya akan menjadi 4, yakni angka yang dianggap membawa kesialan bagi pengguna.

2. Triskaidekaphobia


Sama halnya dengan tetraphobia, triskaidekaphobhia juga merupakan phobia atau ketakutan terhadap angka 13. Hal ini juga yang menyebabkan angka 13 hilang dari deretan lantai lift.

Itulah cerita dibalik hilangnya angka 4 dan 13 dari lift. Meski begitu, tidak semua bangunan menghilangkan kedua angka ini dalam deretan lantainya lho. Hal ini hanya bergantung pada kepercayaan masing-masing orang.

Comments

Popular posts from this blog

Yuk, Rawat Kilau Lantai Marmermu. Begini Caranya!

Lantai marmer sudah lama menjadi primadona para pecinta desain interior. Tak hanya karena warna dan motifnya yang eksklusif sehingga menimbulkan kesan mewah, marmer juga dipilih karena daya tahannya. Meski begitu, lantai marmer juga membutuhkan perawatan khusus lho. Karena merupakan batuan asli yang pada dasarnya memiliki pori, marmer cukup sensitif terhadap cairan yang dapat membuat warnanya pudar atau kusam. Lalu, bagaimana cara menjaga lantai marmer agar tetap berkilau? Berikut adalah beberapa tipsnya. Pel dengan Air Panas Tahukah Anda, mengepel lantai marmer dengan air panas akan lebih efektif dibanding menggunakan air biasa lho. Air panas terbukti lebih baik dalam membersihkan kotoran. Dengan begitu, Anda tidak perlu menggunakan terlalu banyak larutan keras yang justru membuat lantai rusak. Gunakan Detergen dengan pH Netral Penggunaan sabun dengan pH netral ini bertujuan agar lantai marmer tidak mudah rusak. Campurkan detergen dengan air yang sudah dipanaskan

Did You Know? Ini Lho Fakta Ubin Tegel yang Jarang Orang Tau!

Siapa yang tidak tau ubin tegel? Lantai yang kepopulerannya semakin menanjak setelah Keraton Jogja menggunakannya ini menarik perhatian banyak kalangan, khususnya para pecinta seni dan desain interior. Karena kepopulerannya di Indonesia berawal dari Keraton Jogja, banyak orang yang beranggapan bahwa motif lantai ini merupakan motif asli dari Indonesia, tepatnya Jawa. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu lho. Tegel sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Belanda yang berarti ubin. Sebenarnya, nama tegel ini muncul ketika seorang warga berkebangsaan Belanda membangun pabrik pengrajin ubin bernama Tegel & Beton Kunci di pulau Jawa pada tahun 1920-an. Pabrik inilah yang pertama kali membawa motif-motif tegel ke Indonesia. Mau tau fakta menarik lainnya tentang ubin tegel ? Simak ulasannya di bawah ini ya. Sejarah Tegel Motif tegel yang menarik berasal dari Spanyol dan Portugal. Di negara asalnya, motif ini disebut Azulejo. Namun, sebelum Spanyol mulai membuat

Belum Punya Rencana Weekend? Yuk Coba ke Cafe di Sentul

Akhir pekan memang waktu yang paling sempurna untuk melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Banyak orang menghabiskan akhir pekannya dengan sekedar bercengkrama bersama keluarga atau pergi hangout dengan sahabat. Mengisi akhir pekan tidak selalu harus berdiam di rumah atau pergi ke pusat perbelanjaan saja, Anda bisa mencari alternatif wisata lain yang tentunya tak kalah asik untuk menghabiskan waktu libur. Salah satunya dengan wisata kuliner. Bicara tentang wisata kuliner, Apartemen Olympic Residence berada dekat dengan tempat makan di Sentul, Bogor. Eits, jangan salah! Banyak  cafe di Sentul  yang menarik, lho. Apa aja sih? Yuk simak beberapa rekomendasi berikut ini. 1. Pasar Ah Poong Keindahan dan keunikan Pasar Apung telah menyita perhatian pecinta kuliner, pengunjung salah satu cafe di Sentul ini tidak hanya berasal dari wilayah Bogor saja, melainkan juga berasal dari Jakarta. Pasar Ah Poong (di baca: Pasar Apung) adalah sebuah restoran dengan konsep terbuka