Siapa yang tidak tau ubin tegel? Lantai yang kepopulerannya
semakin menanjak setelah Keraton Jogja menggunakannya ini menarik perhatian
banyak kalangan, khususnya para pecinta seni dan desain interior.
Karena kepopulerannya di Indonesia berawal dari Keraton
Jogja, banyak orang yang beranggapan bahwa motif lantai ini merupakan motif
asli dari Indonesia, tepatnya Jawa. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu
lho.
Tegel sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Belanda yang
berarti ubin. Sebenarnya, nama tegel ini muncul ketika seorang warga
berkebangsaan Belanda membangun pabrik pengrajin ubin bernama Tegel & Beton
Kunci di pulau Jawa pada tahun 1920-an. Pabrik inilah yang pertama kali membawa
motif-motif tegel ke Indonesia.
Mau tau fakta menarik lainnya tentang ubin tegel? Simak
ulasannya di bawah ini ya.
Sejarah Tegel
Motif tegel yang menarik berasal dari Spanyol dan Portugal.
Di negara asalnya, motif ini disebut Azulejo. Namun, sebelum Spanyol mulai
membuat motif tegel, peradaban di wilayah Arab sudah membuat motif ini terlebih
dahulu dengan cara mengimitasi motif mozaik yang dibuat bangsa Romawi. Kemudian
diadopsi oleh para pedagang dan seniman Eropa dengan menambahkan beberapa
inovasi dan kearifan lokal mereka.
Sebuah Karya Seni
Dulu, ubin tegel hanya digunakan sebagai pelapis beton. Namun
seiring berjalannya waktu, para seniman mengubah strategi pemasaran mereka
dengan cara menyajikannya sebagai karya seni. Alhasil permintaan dan harganya
pun terus melonjak. Bahkan, untuk memesan ubin tegel dengan kualitas terbaik
pun cukup sulit karena Anda harus memesan dari jauh-jauh hari.
Hal yang membuat nilai seni tegel sangat tinggi adalah proses
pembuatannya yang manual, mulai dari pembentukan, embossing, hingga
pewarnaan. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan nilai estetika yang unik dan
berbeda dari lainnya. Semakin rumit proses pembetukan motif tegel, maka akan
semakin tinggi pula harganya.
Motif Khas Keraton Jogja
Salah satu hal yang membuat tegel sangat melekat dengan
budaya Jawa adalah Keraton Yogyakarta. Mungkin Sobat Kilau yang pernah
berkungjung ke Keraton sadar bahwa bangunan ini menggunakan tegel untuk
lantainya. Hal inilah yang membuat nama ubin tegel semakin populer di kalangan
masyarakat.
Hingga saat ini, beberapa orang menganggap bahwa menggunakan
ubin tegel memberikan kesan ‘bangsawan’ terhadap pemiliknya. Ini pula yang
menjadi daya tarik ubin tegel di mata masyarakat.
Motif yang Beragam
Sejarah tegel menyebutkan bahwa motif ubin ini tidak hanya
berasal dari negara aslinya, namun karena menyebar luas ke seluruh penjuru,
ubin tegel pun memiliki motif yang berasal dari berbagai pengrajin dengan
kebudayaan yang berbeda. Para pengrajin ini tentunya memberikan nilai estetika
tersendiri pada karya mereka.
Motif tegel yang berasal dari Indonesia biasanya memiliki
motif seperti batik tulis dengan karakteristik shading warna yang lebih lembut
dan gelap. Sementara dari negara aslinya, Spanyol, motifnya lebih ke pola-pola
dasar geometris dengan tone warna netral. Selain itu, tegel Spanyol
juga identik dengan warna biru dan putih yang berasal dari pengaruh kebudayaan
abad ke-15 hingga ke-17.
Sedangkan untuk tegel Meksiko yang biasa disebut Talavela,
motifnya biasanya menggambarkan objek yang dipengaruhi oleh kepercayaan
setempat. Awalnya, tegel Meksiko lebih dominan pada warna biru putih, yang mana
warna ini mengadopsi dari motif Spanyol. Namun sekarang motifnya sudah semakin
banyak dengan pola dan warna yang beragam.
Itulah 5 fakta mengenai ubin tegel yang harus Anda tau.
Bagaimana, tertarik untuk menggunakan ubin tegel juga?
Comments
Post a Comment