Skip to main content

Bukan Cuma Liburan, DP Rumah Juga Harus Ditabung!

nabung-dp-rumah

Siapa sih tidak suka liburan? Semua orang pasti senang jika diajak liburan. Banyak orang bahkan memiliki tabungan untuk bisa berlibur baik ke luar negeri maupun dalam negeri.

Namun, apakah Anda benar-benar lebih memilih liburan ketimbang memiliki sesuatu yang lebih berharga, seperti hunian? Jika masih menimbang-nimbang, Anda bisa menyimak sedikit informasi mengenai hunian di bawah ini.

Tahukah Anda bahwa berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2015, sedikitnya 25 juta keluarga di Indonesia tidak bisa memiliki hunian baik itu berupa rumah, apartemen, atau kondominium. Jumlah ini setara dengan 40% dari total penduduk Indonesia.

Selain itu, berdasarkan laporan Global Travel Economy tahun 2015 lalu, hampir setengah (46%) masyarakat Indonesia mengaku akan meningkatkan anggaran untuk berlibur dengan alasan, mereka merasa liburan adalah sesuatu yang berhak mereka dapatkan.

Dari data tersebut, dapat kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia lebih memilih menyisihkan pendapatan untuk liburan dibanding untuk menabung DP rumah. Hal ini disebabkan karena biaya uang muka hunian yang dianggap terlalu mahal.

Misalnya, Anda ingin membeli sebuah hunian dengan harga Rp 300 juta-an. Karena bank hanya bersedia memberikan kredit sebesar 70%, maka uang muka sebesar 30% atau sekitar Rp 90 juta-an harus Anda tanggung sendiri. Inilah yang menjadi alasan bagi masyarakat untuk lebih memilih liburan dibanding membayar DP rumah.

Masalah ini ternyata dilihat oleh para developer sehingga mereka membuat kebijakan mengenai cicilan DP rumah yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat untuk memiliki hunian.

Inisiatif para developer ini tentunya menjadi kabar baik bagi Anda yang ingin memiliki hunian impian. Anda bisa membuat kesepakatan dengan developer mengenai besaran cicilan dan lama waktu pembayaran. Cara mencicil DP rumah ini disebut kredit in-house dan kredit ini berbeda dengan KPR dan KPA.

Dengan adanya metode pembayaran ini, Anda tidak perlu menyiapkan uang sebanyak Rp 90 juta di periode awal. Cukup dengan setengahnya saja, Anda sudah bisa membeli rumah yang Anda idamkan.

Bahkan, jika Anda tiba-tiba memutuskan untuk menbatalkan pembelian hunian, DP yang sudah dibayar akan dikembalikan, karena biasanya ketentuan ini sudah tertera di klausul pembelian.

Selain mendapat keringanan dalam mendapatkan hunian, cicilan DP rumah ini juga memberikan keuntungan lain lho. Seperti, Anda bisa ‘menikmati’ kenaikan harga properti terkini.

Jika ingin berinvestasi di bidang properti, Anda bisa menerapkan praktik ini. Penawaran 
cicilan DP menandakan bahwa berinvestasi di properti tidak selalu membutuhkan modal besar. Bahkan dengan mencicil pun sudah bisa berinvestasi properti.


Bagaimana, menarik bukan? Kini, keputusan ada di tangan Anda. Apakah akan menabung untuk bisa memiliki hunian sekaligus berinvestasi properti atau memilih liburan yang akan menghabiskan uang hanya dalam 7 hari? Let’s make a choice!

Comments

Popular posts from this blog

Tips Merawat Popok Clodi Agar Awet

Semakin banyak orang yang kini menggunakan clodi alias popok kain bayi. Selain ramah lingkungan, popok clodi juga dipilih karena lebih hemat dan memiliki banyak motif. Namun karena bisa digunakan berkali-kali, popok clodi jadi rentan rusak. Bunda tentunya harus mengetahui teknik merawat clodi yang tepat agar awet. Tips Merawat Clodi yang Baik dan Benar Lakukan  pre-wash  sebelum memakai clodi baru Pastikan bunda mencuci terlebih dahulu popok clodi yang baru dibeli. Lakukan pre-wash minimal 3 kali sebelum digunakan. Hal ini dibutuhkan agar mendapat daya serap maksimal serta membersihkan popok clodi dari zat-zat yang menempel saat proses produksi. Hindari juga menyetrika clodi karena akan merusak lapisan waterproof sehingga popok bisa menjadi mudah bocor. Gunakan sedikit deterjen Segera membersihkan clodi yang kotor. Jangan biarkan kotor terlalu lama karena akan menimbulkan jamur, bau dan noda yang menetap. Caranya, semprot popok dengan air bersih lalu kucek menggunakan

Investasi Apartemen atau Rumah, Mana yang Lebih Berpotensi Untung?

Investasi properti memang bukanlah bisnis baru yang sedang tren di Indonesia. Pasalnya, saat ini banyak developer Indonesia yang berlomba-lomba membangun sebuah hunian. Namun meskipun demikian, banyak para calon investor yang masih bingung ketika akan berinvestasi dalam sektor properti, entah itu akan investasi apartemen atau investasi rumah tapak. Sebenarnya, keduanya memiliki manfaat dan nilai ekonomi yang sama menguntungkan serta memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun menurut Anda, manakah diantara keduanya yang berpotensi tinggi? Nah, pada artikel ini kita akan membahas tentang investasi apartemen atau investasi rumah yang lebih menguntungkan. Yuk simak sampai bawah. Pastinya, para pemburu properti memiliki beberapa alasan dalam memilih hunian, seperti lokasi strategis, adalah salah satu alasan kuat mengapa beberapa orang lebih memilih apartemen. Sedangkan halaman, juga salah satu alasan kuat mengapa beberapa orang lebih memilih rumah. Apabila

Ini Dia Mitos dan Fakta Investasi Apartemen yang Jarang Orang Tau

Investasi apartemen baru-baru ini dinilai ampuh untuk melawan kenaikan inflasi yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Namun mungkin sulit bagi A nda untuk mengetahui kebenaran seputar bisnis ini karena banyak nya berita yang tersebar di masyarakat. Nah, agar Anda tidak terkecoh, d i bawah ini ada beberapa mitos dan fakta seputar investasi apartemen . 1. Membeli Lebih Baik Daripada Menyewa A pa benar membeli lebih baik daripada menyewa ? Bila A nda menemukan apartemen dengan harga sewa kurang lebih 15 kali lipat lebih murah ketimbang membeli apartemen, s ebaiknya lupakan saja keinginan A nda untuk membelinya. Faktanya, dengan A nda menyewa apartemen untuk sementara , tidak akan menguras kondisi keuangan A nda. 2. Lokasi Menjadi Keutamaan Pilihan Mitos ini berkembang seiring berkembangnya zaman dan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang bersifat konsumtif . S ifat konsumtif menjadikan banyak masyarakat yang memilih tinggal ditempat yang lokasinya deka